Wednesday, July 19, 2017
Thursday, May 4, 2017
Soft Skill. Bahasa Inggris II. Tugas 1. Conditional Sentences
Article
1
If
you’re looking to invest your money in another country – for
example – you might want to go with a private bank that has a
footprint there as well.
– Conditional Sentences type 1
Jika kamu ingin menginvestasikan
uangmu di negara lain – sebagai contoh – kamu akan menginginkan
sebuah bank pribadi yang memiliki jejak (track record) sebaik
mungkin.
If
you have corporate as well as personal needs, you might want to
choose one that has corporate and private banking services.
– Conditional Sentences type 1
Jika kamu memiliki perusahaan dan
juga kebutuhan – kebutuhan pribadi, kamu mungkin akan menginginkan
untuk memilih yang mempunyai jasa servis bank pribadi dan perusahaan
– if
you enjoy additional perks and like the idea of a private bank that’s
kitted out in bells and whistles – engaging a big private bank
might be the right way to go
–
Conditional Sentences type 1 .
Jika kamu menikmati bonus / keuntungan tambahan dan menyukai ide dari
bank pribadi yang dapat digunakan sesuai keinginanmu, maka memilih
bank pribadi yang besar akan menjadi jalan yang benar
If
you’re reading reviews before deciding which hotel to stay in while
on holiday or where to have your dinner tonight, you really should be
doing the same before choosing a private bank
– Conditional Sentences type 1
Jika kamu membaca ulasan sebelum
memutuskan hotel yang mana untuk tinggal selama liburan atau harus
kemana untuk makan malam, maka kamu harus melakukan hal yang sama
sebelum memilih bank pribadi
Article 2
If Congress
follows President Donald
Trump's lead on corporate tax reform, American companies will see
their tax rate slashed from the top 35 percent rate.
Conditional sentences type 1
Jika Kongress mengikuti kepemimpinan Donald
Trump atas reformasi pajak perusahaan, Perusahan – perusahaan
Amerika akan melihat tingkat pajak mereka terpangkas dari 35
persen
The Trump administration has signaled it wants to offer companies a steeply discounted tax rate on those profits if they bring them back home. Conditional sentences type 1
The Trump administration has signaled it wants to offer companies a steeply discounted tax rate on those profits if they bring them back home. Conditional sentences type 1
Bagian administrasi Trup telah memberikan tanda
bahwa dia menginginkan untuk menawarkan perusahaan – perusahaan
sebuah diskon pajak yang tinggi pada semua keuntungan (saham)
tersebut jika mereka membawanya kembali.
Saturday, January 14, 2017
Tugas IBD 4. Manusia dan Penderitaan. Kelompok 6
MAKALAH
ILMU
BUDAYA DASAR
“MANUSIA
DAN PENDERITAAN”
DISUSUN
OLEH :
RATU
SEGA PRADITA
(16216104)
NUGRAHA
SYAHPUTRA (15216517)
REVINA
(16216231)
KELAS
1EA31
FAKULTAS
EKONOMI
DOSEN
: ARI MUHARIF
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, Januari 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
Bab I Pendahuluan …. 4
I.
1 Latar belakang … 4
- Rumusan Masalah 5
- Tujuan Masalah 5
Bab
II Pembahasan
II.1
Pengertian
Penderitaan .....
6
II.2
Contoh
– contoh penderitaan
…...............................................................
7
II.3
Pengertian Siksaan
…...............................................................................
9
II.
4 Pengertian Phobia dan macam – macam Phobia
…..............................
10
II.
5 Jenis siksaan psikis …
11
II.
6 Penyebab ketakutan mental
…................................................................
11
BAB
III. 1 Penutup …....................................... 13
III.2 Saran
..... 13
Referensi
…...................................................................................................................
14
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Penderitaan
adalah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Disepakati bahwa penderitaan bermula saat Adam (manusia pertama)
menginjakkan kakinya, dia harus merasakan penderitaannya untuk
mencari Hawa di muka bumi karena mengabaikan perintah Tuhan untuk
tidak memakan buah terlarang di Surga, yang diceritakan oleh beberapa
kitab, sebuah tempat yang mengabulkan segala permintaan Adam dan
Hawa. Adam harus bertahan hidup di bumi dan menyelesaikan segala
permasalahan dengan tangannya sendiri. Penderitaan pun berjalan
seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri. Di beberapa kitab
suci, terdapat beberapa orang yang diangkat menjadi nabi / rasul
namun tetap menerima ujian dari Yang Maha Kuasa. Lalu penderitaan pun
diterima di masyarakat. Sama hal nya dengan kebahagiaan, orang –
orang harus menerima penderitaan sebagai salah satu mata rantai yang
tak terpisah. Bahkan beberapa masyarakat menganggap bahwa penderitaan
merupakan awal dari kebahagiaan yang lebih besar.
Sebagai contohnya
adalah peradaban Yunani. Peradaban Yunani memuja sikap
kepahlawanan. Ada banyak cerita tragedi yang berkembang di dalam
peradaban ini. Semua kiranya bertema satu hal, bahwa hidup penuh
ketidakadilan dan penderitaan, namun manusia harus menghadapi
semuanya dengan keberanian, ketulusan dan sikap pantang menyerah.
Di
dalam tradisi Filsafat Eropa, sikap kepahlawanan ini direnungkan
secara mendalam di dalam pemikiran Albert Camus, filsuf Prancis. Ia
berpendapat, bahwa hidup manusia itu, pada dasarnya, absurd. Tidak
ada makna di balik semua ini. Orang jahat tambah kaya dan berkuasa.
Sementara, orang baik tetap miskin dan terhina. Absurd.
Ketidakadilan
tampak sepanjang mata memandang. Anak kecil tak berdosa mati
menggenaskan dihempas tsunami di Aceh, atau terkena bom teroris.
Penyakit mematikan menggerogoti tubuh jutaan orang, tanpa ada obat
yang bisa melawannya. Namun, ini bukan berarti, bahwa manusia harus
menyerah. Sebaliknya, orang justru harus tegak berdiri, dan
menghadapi segala yang terjadi dengan keberanian. Orang harus terus
berjuang, walaupun ia sadar, bahwa ia akan kalah. Absurditas
kehidupan haruslah dihadapi dengan tekad membara sekeras baja.
Bahkan, Camus menyarankan, bahwa kita harus terus berusaha untuk
mengerti dan mendapatkan manfaat di balik segala penderitaan yang
kita alami.
- Rumusan masalah
a.
Apa yang dimaksud dengan penderitaan?
b.
Apa saja contoh – contoh penderitaan?
c.
Apa yang dimaksud dengan siksaan?
d.
Apa pengertian dari phobia dan apa saja macam – macam phobia?
e.
Apa saja jenis dari siksaan yang bersifat psikis?
f.
Apa yang menyebabkan ketakutan mental?
- Tujuan masalah
a.
Agar pembaca dapat mengerti akan pengertian dari penderitaan
b.
Agar pembaca tahu contoh – contoh penderitaan
c.
Agar pembaca tahu pengertian dari siksaan
d.
Agar pembaca tahu pengertian dari phobia dan macam – macamnya
e.
Agar pembaca tahu jenis – jenis dari siksaan yang bersifat psikis
f.
Agar pembaca mengetahui penyebab dari ketakutan mental
BAB
II
PEMBAHASAN
II.
1 Pengertian Penderitaan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia derita adalah sesuatu yang menyusahkan
yang ditanggung dalam hati. Penderitaan berasal dari
kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa
sansekerta artinya
menahan atau menanggung. Maka penderitaan
artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Berbagai
kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Penderitaan dalam
kehidupan manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan
manusia tersebut. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan
liku-liku kehidupan manusia. Semakin berkembangnya kehidupan manusia
maka akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan dihadapi
manusia. Bagaimana cara manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya
tersebut yang menjadi suatu penyelesaian masalah dalam hidupnya.
Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu
merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Manusia lebih
menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindarkan, dalam
suatu kehidupan manusia. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan
bagaimanapun jenis dan bentuknya.
Penderitaan
fisik yang dialami manusia tentu dapat diatasi secara medis untuk
mengurangi atau menyembuhkan penderitaan tersebut. Sedangkan
penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si
penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para
ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan
"resiko" pada sesoeorang yang hidup. Sehingga mau atau
tidak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang
wajib diatasi.
Penderitan
dan kenikatan manusia/seseorang dengan menyukai atau tidaknya
sesuatu. Jika manusia tersebut suka makan ia akan menikmati apa yang
sedang dia rasakan. Sedangkan jika dia tidak menyukai maka dia akan
merasa menderita dengan apa yang ia rasakan. Penderitaan yang selalu
di hadapi oleh manusia bermanfaat untuk menjadi bahan instropeksi
diri masing-masing manusia. Selain menjadi bahan instropeksi dapat
pula menjadi suatu pengalam seseorang untuk menjadi manusia yang
lebih bijak. Penderitaan tidak selalu merugika untuk yang merasakan.
Mental seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitan
yang sedang di alami. Selain mental yang kuat peran orang sekitar
manusia juga sangat berperan untuk menyelesaikan penderitaan dan juga
memberikan dorangan motivasi serta jalan keluar untuk menyelesaikan
penderitaan seseorang.
II.
2 Contoh – contoh Penderitaan
Penderitaan
terbagi menjadi dua golongan yaitu penderitaan secara fisik dan
penderitaan secara batin (psikis). Penderitaan setiap orang berbeda –
beda, tapi tetap saja, pada saat orang mengalami penderitaan baik
secara fisik maupun secara psikis mereka tidak akan mengalami
kebahagiaan, berikut adalah penderitaan yang dialami berdasarkan
golongan usianya:
- Anak – anak
- Perdagangan Anak (Human Trafficking)
Di
negara Eropa dan Afrika banyak anak yang diculik kemudian
diperdagangkan, tindakan ilegal ini banyak terjadi di kota – kota
besar. Karena ketidakberdayaan anak untuk melawan kekerasan dan
paksaan, maka anak – anak dibawah umur lah yang kerap kali menjadi
incaran perdagangan. Pada kasus ini si anak yang menjadi korban akan
mengalami penderitaan secara fisik maupun psikis.
- Anak di Negara yang terjajah
Seperti
yang diketahui negara di Timur Tengah selalu mengalami konflik dan
perang yang berkepanjangan. Sehingga menimbulkan keterpaksaan pada
anak dibawah umur untuk ikut berperang membela negara. Anak yang
harusnya masih merasakan bangku sekolah kini harus berani memegang
senjata demi memperjuangkan negaranya.
- Korban Perceraian
Anak
yang menjadi korban perceraian akan mengalami penderitaan secara
batin (psikis) karna keharmonisan yang diharapkan untuk kedua
orangtuanya sudah tidak ada lagi, si anak harus memilih salah satu
diantara kedua orangtuanya, tentunya ini akan membingungkan dan
memberatkan mental anak.
- Kekerasan pada Anak (Child abuse)
Sekarang
sering kali didapati banyak orangtua yang melimpahkan kekesalan dan
kemarahannya pada Anak, sungguh sangat miris, para orangtua tersebut
tidak segan – segan untuk memukul dan menghajar Anak hingga Anak
tidak berdaya. Tentu Anak sudah mengalami penderitaan baik secara
fisik maupun penderitaan batinnya.
- Eksploitasi pada Anak
Sering
sekali didapati di lampu merah banyak Anak – anak dibawah umur yang
harusnya masih sekolah malah harus berjualan, yang sangat prihatin
banyak Anak di lampu merah yang sudah berat membawa barang jualannya
bahkan harus menggendong adiknya juga yang masih kecil, beban itu
bahkan melebihi ukuran badannya yang kecil.
- Remaja
- Di afrika dan nigeria, penderitaan dialami para remaja berumur 16-19 tahun. Dia dipaksa untuk menikah dengan para pemberontak di negara mereka.
- Di negara berkembang, banyak remaja pria atau wanita yang bekerja menjadi tenaga kerja keluar negri untuk menafkahi keluarganya. Ini juga merupakan penderitaan bagi remaja tersebut. Dimana harusnya di usia produktif harusnya mengenyam pendidikan yang layak.
- Selain itu, banyak remaja wanita jaman sekarang yang hamil diluar nikah. Inijuga merupakan suatu penderitaan. Dimana ia harus menerima dan merawat bayi yang dikandungnya sementara ia masih mengenyam bangku pendidikan. Belum lagi jika pihak laki tidak mau bertanggung jawab dan lari begitu saja.
- Orang Dewasa atau Orang Tua
- Menganggur
Susahnya
mencari pekerjaan pada orang dewasa dapat menimbulkan penderitaan
batin bagi si pengganggur karena tidak dapat mencari nafkahnya
sendiri.
- Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
Perselisihan
yang terjadi antara suami dan istri terkadang dapat menimbulkan KDRT,
peristiwa ini dapat menimbulkan penderitaan fisik dan penderitaan
batin, bisanya hal ini banyak diderita oleh kaum wanita.
- Ditinggal oleh Pasangan
Bagi
orang dewasa yang ditinggal oleh pasangan secara bercerai maupun
ditinggal karena meninggal akan mengalami penderitaan secara batin.
Itu
adalah beberapa contoh penderitaan secara fisik maupun penderitaan
secara batin yang dialami Orang dalam kehidupan sehari – hari
berdasarkan usianya, masih banyak penderitaan lain yang saling
berbeda yang dialami oleh setiap Orang, bahkan Anak kembar sekali pun
memiliki penderitaan yang berbeda.
Selain
penderitaan yang digolongkan berdasarkan usia, ada juga penderitaan
yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, berikut penderitaan yang
dirasakan berdasarkan penyebabnya :
- Penderitaan karena Manusia
- Perpisahan antara pasangan
Pasangan
yang berpisah karena apa pun masalahnya akan menimbulkan penderitaan
batin bagi yang ditinggalkan.
- Bullying
Bullying
biasanya sering terjadi dikalangan remaja, biasanya bullying itu
berupa kekerasan ataupun pelecehan terhadap diri seseorang, biasanya
remaja yang menjadi korban bullying enggan untuk masuk sekolah karena
merasakan penderitaan fisik terutama penderitaan batin.
- Penganiayaan
Banyak
terjadi pada Asisten Rumah Tangga (ART) banyak ART yang disiksa dan
dianiya karena kerjaanya tidak memuaskan, maka si ART tersebut telah
mengalami penderitaan fisik.
- Penderitaan karena kehendak Tuhan
- Orang yang sudah ditakdirkan dari lahir mangalami kecacatan, seperti tidak mempunyai kaki atau tangan, atau tidak bisa melihat.
- Orang – orang yang harus mengungsi karena bencana alam seperti tsunami, dan gunung meletus.
II.3.
Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan digunakan
untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit yang
bertujuan menghancurkan kekerasan hati korban.
Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik
maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan
tujuan intimidasi, balas
dendam, hukuman, sadisme,
pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu
untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode
pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang
dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah.
Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakan pindah
agama atau cuci
otak politik.
Penyiksaan
hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak
asasi manusia,
seperti dinyatakan Deklarasi
Hak Asasi Manusia.
Para penandatangan Konvensi
Jenewa Ketiga dan Konvensi
Jenewa Keempat telah
menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang
dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan
perang)
dalam suatu konflik bersenjata.
II.4
Pengertian Phobia
Kata
“phobia” berasal dari istilah Yunani “phobos” yang berarti
lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror).
Istilah ini memang dipakai sejak zaman Hippocrates. Phobia merupakan
suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional dan
mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang yang
mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu.
Phobia
biasanya disebabkan oleh seseorang yang mengalami trauma masa lalu.
Rasa trauma tersebut membekas didalam kesadarannya. Karena katakutan
yang sangat, rasa truma ditekan samapai pada wilayah ketidaksadaran.
Sampai dalam tahan ini, phobia yang menentukan. Meski berada di
wilayah ketidaksadaran, rasa trauma ini sangat dominan mempengaruhi
perilaku dan berfikir. Karena saking dominannya, kesadaran seseorang
tak akan mampu untuk mengontrol trauma. Jadilah, trauma tersebut
menjadi phobia yang menjangkiti teridap seumur hidunya.
Untuk beberapa kasus, phobia mudah untuk diketahui. Karena sifat dan bentuknya mudah untuk dikenali. Misalnya, phobia terhadap ruang sempit, orang yang phobia terhadap ruang sempit dapat disebut juga dengan claustrophobia. Biasanya orang yang mengalami claustrophobia tidak akan mau masuk ke fitting room, atau ruang – ruang sempit lainnya karena dia bisa saja mengalami sesak napas bahkan kejang karena ketakutan. Jadi, phobia bisa diketahui saat teridap menjumpai pada obyek, atau situasi yang ditakuti.
- Pertama, ketakutan untuk ketika berada pada situasi dan berada ditengah-tengah masyarakat. Rasa takut itu muncul saat berinteraksi dengan orang lain.
- Kedua, phobia yang muncul ketika berada di suatu tempat tertentu. Baik berada di dalam atau diluar ruangan. Seperti pada contoh yang dijelaskan diatas.
- Yang ketiga, phobia terhadap benda atau makhluk hidup. Seperti phobia dengan kucing yang biasa disebut dengan Ailurophobia
II.
5 Jenis – jenis Siksaan yang Bersifat Psikis
Tiga
Siksaan bersifat Psikis :
- Kebimbangan
Siksaan
ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana
akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat
psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat
sulit.
- Kesepian
Merupakan
perasaan sendiri yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap
manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial
,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri. Faktor ini dapat
mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan
paling mendalam yang menimpa rohani manusia.
- Ketakutan
Suatu
reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh
manusia.Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat
mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan
membuat manusia berkejatuhan mental.
II.
6 Penyebab Seseorang Ketakutan
- Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
- Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
- Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
- Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang .
- Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit misalnya yang dialami seseorang yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
- Kegagalan seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
- Takut Dengan Masa Depan, keadaan dimana seseorang takut dengan keadaannya yang akan terjadi di masa yang akan datang, takut jika keinginannya tidak bisa terpenuhi di masa yang akan datang.
- Takut Kematian, semua orang tentu takut pada kematian, takut jika semasa hidupnya dia belum bisa berbuat apa – apa tapi sudah dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Esa, takut belum mempunyai bekal di akhirat nanti.
- Takut Kehilangan Orang Yang Dicintai, manusia sejatinya memiliki pasangan, keluarga, dan kerabat yang sangat disayangi, banyak ketakutan yang timbul pada manusia jika mereka kehilangan orang yang dicintai maka orang tersebut akan merasa tersiksa dan sulit menjalani hari – harinya.
BAB
III
PENUTUP
III.
1 Kesimpulan
Penderitaan
sama juga dengan kebahagiaan adalah dua sisi tak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Dalam sejarah peradaban manusia, tercatat banyak
cerita akan penderitaan manusia, dari pemerkosaan, penipuan,
pencurian,perbudakan dan lainnya lagi. Namun di balik cerita
penderitaan yang tiada henti tersebut, terdapat orang – orang yang
berhasil bertahan hidup bahkan melawan segala penderitaan yang
menimpanya. Hingga akhirnya orang – orang tersebut menjadi panutan
masyarakat dan pembelajaran bagi peradaban setelahnya untuk tidak
mengulangi hal yang sama kembali. Setiap kisah merupakan mata rantai
untuk cerita selanjutnya dalam bayangan kehidupan ideal yang
dimimpikan oleh setiap manusia. Namun kehidupan ideal setiap manusia
berbeda dengan manusia lainnya sehingga muncullah pertikaian dan
perselisihan, dan selama manusia bernafas, sifat ketidak puasan
manusia akan selalu ada, dan penderitaan pun terus terjadi karena
keinginan manusia yang terkadang berbenturan dengan kenyataan.
Setiap lapisan masyarakat baik muda dan tua pun akan tetap menghadapi
penderitaan.
Salah
satu contoh penderitaan adalah phobia dan ketakutan. Ketakutan
tercipta dari ketidaksukaan seseorang akan sebuah situasi atau benda
dan makhluk hidup yang punya potensi untuk mengancamnya, dan phobia
adalah ketakutan yang berlebihan atas hal – hal khusus yang tidak
disukai penderitanya.
Dalam
menghadapi penderitaan, masyarakat pun berkembang. Di era modern saat
ini, banyak diberikan penghargaan kepada individu yang berhasil
bertahan dari penderitaan atau bahkan melawannya dan menjadi contoh
bagi masyarakat. Penghargaan tersebut menjadi prestise, penawar,
bahkan tujuan hidup bagi tiap penerimanya. Tapi selain itu, yang
paling penting penghargaan tersebut menjadi simbol bahwa penderitaan
bukanlah hal yang harus ditakuti tetapi harus dihadapi dan diterima
sebagai bagian dari kehidupan yang membuat manusia tumbuh.
III.
2 Saran
Saran-saran
yang dapat penulis berikan antara lain :
a.
Kepada
pembaca untuk dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi
meningkatkan kualitas tulisan penulis
b.
Kepada
rekan-rekan mahasiswa untuk dapat menerapkan pengetahuan
yang diberikan dalam makalah ini dalam kehidupan demi kebaikan
masyarakat.
Subscribe to:
Posts (Atom)